Dalam perdebatan tentang apakah adab lebih penting daripada ilmu, rujukan dari hadits dan kitab kuning Islam memberikan pandangan yang mendalam. Adab, dalam konteks ini, mengacu pada norma-norma perilaku yang berorientasi pada kesopanan, etika, dan rasa hormat terhadap sesama, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman.
Hadits yang disampaikan Rasulullah SAW menegaskan pentingnya adab dalam kehidupan seorang Muslim. Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak." Ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW diutus bukan hanya untuk menyampaikan ilmu, tetapi juga untuk membimbing umatnya dalam hal berperilaku dan bersikap. Hadits lain menyatakan, "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian, dan yang paling dekat tempatku di hari kiamat adalah orang yang memiliki akhlak yang baik." Ini menekankan bahwa Rasulullah SAW mengedepankan akhlak yang baik sebagai faktor penentu dalam mencintai seseorang dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Adab, dalam konteks ini, merujuk pada norma-norma perilaku yang berorientasi pada kesopanan, etika, dan rasa hormat terhadap sesama. Ini mencakup aspek-aspek seperti kesabaran, penghargaan, toleransi, dan empati. Di sisi lain, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman, yang dapat meliputi berbagai disiplin ilmu, dari ilmu pengetahuan alam hingga humaniora.
Ada banyak argumen yang mendukung pandangan bahwa adab lebih penting daripada ilmu. Pertama-tama, adab menciptakan landasan untuk interaksi sosial yang sehat dan harmonis. Tanpa adab yang tepat, ilmu tidak dapat digunakan secara efektif dalam membangun hubungan yang positif dengan sesama manusia. Misalnya, seseorang mungkin memiliki pengetahuan yang luas tentang suatu topik, tetapi tanpa adab yang baik, cara mereka berkomunikasi atau bertindak dapat menyebabkan konflik atau ketegangan dalam interaksi interpersonal.
Kedua, adab memainkan peran kunci dalam memelihara nilai-nilai moral dan etika. Ilmu tanpa adab dapat menjadi alat untuk tujuan yang tidak bermoral atau bahkan merugikan. Contohnya adalah penggunaan ilmu pengetahuan dalam pengembangan senjata yang merusak lingkungan atau membahayakan kehidupan manusia. Dengan adab yang kuat, individu cenderung menggunakan pengetahuan mereka untuk kebaikan bersama dan mengutamakan kesejahteraan bersama daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Ketiga, adab memainkan peran penting dalam pembentukan kepribadian dan karakter seseorang. Seseorang yang memiliki adab yang baik cenderung lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain, membangun reputasi yang baik, dan menjadi contoh yang baik bagi generasi mendatang. Dalam banyak budaya, nilai-nilai seperti kesopanan, kerendahan hati, dan rasa hormat terhadap orang lain dianggap lebih penting daripada sekadar pengetahuan akademis semata.
Namun, penting untuk diingat bahwa ilmu juga memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan masyarakat dan peradaban manusia. Tanpa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dan penelitian, manusia tidak akan dapat mengembangkan teknologi, ilmu pengetahuan, atau seni yang memperkaya kehidupan mereka.
Dari sudut pandang Islam, adab dan ilmu adalah dua sisi dari koin yang sama, saling melengkapi satu sama lain. Meskipun ilmu pengetahuan memiliki nilai yang besar, adab yang baik juga sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku seseorang. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim harus mengutamakan pembelajaran ilmu dan juga menjaga adab yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, dapat diciptakan masyarakat yang beradab, harmonis, dan penuh dengan nilai-nilai moral yang luhur.
Sebagai kesimpulan, meskipun ilmu memiliki nilai yang tak terbantahkan dalam pembangunan masyarakat dan peradaban, adab juga merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Adab menciptakan fondasi yang kuat untuk hubungan sosial yang sehat, memelihara nilai-nilai moral dan etika, serta membentuk karakter individu. Oleh karena itu, lebih baik melihat ilmu dan adab sebagai dua sisi dari koin yang sama, saling melengkapi satu sama lain untuk menciptakan masyarakat yang beradab dan beradil.